Dibalik Hobi Kerja Jurnalis

Kalau dihitung-hitung, jumlah pekerja teks komersial di Indonesia sangatlah banyak dan kita bisa berkaca dari jumlah media yang ada. Nah, bekerja di media atau berprofesi sebagai jurnalis, pasti memiliki beragam cerita. Mulai dari hobi nulis hingga memang tidak ada lagi perusahaan yang menerima selain sebagai jurnalis.


Nah, saya salah satu jurnalis di Sumatera Barat yang bekerja pada hobi nulis tersebut. Pasca menamatkan pendidikan S1 pada prodi Komunikasi Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Imam Bonjol Padang, kemudian dibumbuhi organisasi pers kampus yang bernama LPM Suara Kampus. Semangat dan hobi menulis tumbuh subur di redaksi kecil tersebut. Ada banyak lagi dosen-dosen yang asah dengan tajam kemampuam dalam bidang jurnalistik, seperti pak Doktor Abdullah Khusairi, Inyiak Datuak Syaful Yazan, Pak Yulizal Yunus, Fahrul Rasyid, Emma Yohana, Bang Acil, dan Bapak Almarhum Sutan Zaili Asril. Sebenarnya banyak lagi yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.

Dari sana, saya mengasah kemampuan menulis dan jatuh cinta pada sebuah pekerjaan yang mengahabiskan waktu mencari informasi untuk kebutuhan khalayak.

Sedikitnya banyak cerita pahit dan manis dapat dibagikan kepada teman-teman semua melalui blog ini. Pada tahun 2015, saya sempat magang di tvOne pada program Coffee Break yang tayang setiap pukul 10.00 Wib. Kami selalu syuting live di studio 1 tvOne tepatnya di kawasan epecentrum Aburizal Bakrie, Jakarta Selatan.

Meskipun menimbah ilmu hanya beberapa bulan di tvOne, saya mendapatkan banyak ilmu dari senior-senior jurnalis Indonesia, seperti Bang Karni Ilyas dan produser saya, bang, Dendi dan bang Endriko Padapotan serta Bang Eeng.

Pengalaman magang di tvOne, saya aplikasikan sambil bekerja diselah satu tv grup Jawapos di Sumbar, yaitu Padangtv, tepatnya pada tahun 2017. Namun hanya sebentar saja, karena terbentur dengan tugas kuliah.

Kemudian dapat tawaran dari senior saya,  Andri Al Faruqi, Kontributor Tempo dan juga menjabat sebagai Ketua Aji Sumbar, untuk bergabung di Langkan.id, media grup 1001 kumparan.com.

Minggat dari Langkan, saya fokus pada perkuliahan dan berhasil wisuda pada jurusan yang unik tersebut pada April 2018 lalu.

Namun, sebelumnya saya juga pernah bekerja di Koran Padang pada tahun 2015 dan aktif mengisi halaman argumen Kompas Kampus serta halaman expresi pada Koran Padangekspres.

Singkat cerita, tentang perjalan bekerja sebagai jurnalis. Saya aplikasikan ilmu di tv milik negara, he. Namanya semua teman-teman sudah tau, yap. TVRI Sumatera Barat, yang ditugaskan di Kota Bukittinggi hingga sekarang.

Banyak cerita manis saya laporkan sebagai pekerja teks komersial atau pekerja visual komersial, mulai ditimpa badai dan angin puting beliung hingga ikut panas-panasan pada peliputan kebakaran rumah. Hingga tidur enak di hotel, atas apresiasi Novotel Bukittinggi kepada saya, pada peliputan Randang Runtiah khas Payakumbuh.

Selain itu, pengalaman unik dan menyebalkan juga banyak, mulai menunggu narasumber yang sok penjabat tinggi negara yang super lama menunggu, hingga narasumber kocak seperti lain ditanya lain di jawab.

Namun hal tersebut membuat saya semakin asik bekerja dan semakin menjadi jadi, he.
Semantara kisah manis pada tahun 2019, saya yang berkulit hitam manis dan memeliki istri cantik asal Jawa ini, menerima penghargaan dari Polri melalui Polres Bukittinggi. Kado sederhana itu diserahkan langsung oleh Kapolres Bukittinggi, AKBP. Arly Jembar Jumhana, SIK. Pada kesempatan berbahagia itu, teman-teman Jurnalis Bukittinggi, seperti kakanda Yudi, RRI Bukittinggi, Opik, kaba12.com, Yusril dari Haluan. Kemudian ada bang Iwan dari klikpositif, Ulfa dari Posmetro, Roni dari Rakyat Sumbar, Bang Rifa dari Padang Ekspres dan ada Uni Ayu dan Uda Mardi dari Newshanter.com, grup, serta uda Rizky dari pasbana.com.

Nah, banyak juga kan yang menerima penghargaan. Pengahargaan tersebut sebagian kecil kebahagian yang saya terima sebagai jurnalis. Namun sebagian besarnya, tunggu tulisan selanjutnya. Dan mohon doa agar saya sehat  selalu dan bisa berbagi melaui blog sederhana ini.

Pada dasarnya, saya salah seorang yang paling bahagia bekerja pada hobi dan tidak mau berhenti. Mungkin ada yang bilang gaji jurnalis itu kecil, tapi sekecil apapun itu. Saya tidak kusulitan mempersiapan biaya pernikahan dan membiayai rumah tangga saya hingga saat ini.

Sunggu kata Allah SWT, mereka yang berusaha dengan sungguh-sungguh akan menikmati hasil.

So, bekerjalah dimana anda membuat nyaman dan jangan paksakan diri mencari perusahaan besar agar PeDe bekerja atau hanya mencari gaji Gede. Carilah pekerjaan sesuai dengam feshion anda, meskipun gaji memprihatinkan, kenyamanan akan muncul dan membuat bertahan, hingga bisa menabung sedikit demi sedikit dan bisa menikah dengan cepat.

Sekian dulu ya, sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Wassalamualaikum wr wb.

Bukittinggi, 12 Agustus 2019.

2 comments: